Tuesday, December 14, 2010

Mikroskop dan penemuan dunia jasad renik

Awal terungkapnya dunia mikroba adalah dengan ditemukannya mikroskop oleh Antony van Leeuwenhoek (1632-1723) (Sumarsih, 2003). Dia sebenarnya bukan peneliti atau ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya adalah sebagai ‘wine terster’ di kota Delf, Belanda. Ia biasa menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat-serat pada kain. Sebenarnya ia bukan orang pertama dalam penggunaan mikroskop, tetapi rasa ingin tahunya yang besar terhadap alam semesta menjadikannya salah seorang penemu mikrobiologi (Priyani, 2003).

Leeuwenhoek melakukan pengamatan terhadap mikroba selama ia memburu hobinya mengasah lensa dan membuat mikroskop. Ia telah membuat lebih dari 250 buah mikroskop. Mikroskop hasil buatannya terdiri dari lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak, dengan kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200 sampai 300 kali.



Mikroskop buatan Leeuwenhoek dengan

perbesaran 200 sampai 300 kali




Leewenhoek menggunakan mikroskopnya yang sangat sederhana untuk mengamati air sungai, air hujan, ludah, feses dan lain sebagainya. Ia tertarik dengan banyaknya benda-benda kecil yang dapat bergerak yang tidak terlihat dengan mata biasa. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’ yang menurutnya merupakan hewan-hewan yang sangat kecil.

Leewenhoek mencatat dengan teliti hasil pengamatannya tersebut dan mengirimkannya ke Royal Society of London dan French Academy of Sciences. Salah satu isi suratnya yang pertama pada tanggal 7 September 1674 ia menggambarkan adanya hewan yang sangat kecil yang sekarang dikenal dengan protozoa. Antara tahun 1963-1723 ia menulis lebih dari 300 surat yang melaporkan berbagai hasil pengamatannya. Salah satu diantaranya adalah bentuk batang, coccus maupun spiral yang sekarang dikenal dengan bakteri. Penemuan-penemuan tersebut membuat dunia sadar akan adanya bentuk kehidupan yang sangat kecil yang akhirnya melahirkan ilmu mikrobiologi.

Monday, December 13, 2010

Penemuan Antiseptis

Secara umum septis berati efek toksis dari mikroorganisma penyebab penyakit pada tubuh selama infeksi. Antiseptik; ukuran-ukuran yang menghentikan efek tersebut dengan pencegahan infeksi. Oliver Weldell Holmes (1809 – 1894) seorang dokter Amerika pada tahun 1843 menekankan bahwa penyakit demam pada wanita bersifat menular. Oleh karena itu ditularkan dari satu wanita lain melalui tangan dokter. Tahun 1846 seorang dokter dari Hungaria, Ignaz Philipp Semmelweiz menemukan penggunaan klorin sebagai desinfektan bagi tangan dokter.

Pada tahun 1860 ahli bedah dari Inggris, Josept Lister menemukan asam karbol atau phenol dapat digunakan untuk membunuh bakteri. Lister menggunakan larutan ini untuk merendam alat-alat bedah dan menyemprot ruangan operasi. Cara tersebut demikian sukses untuk mengatasi infeksi setelah operasi yang sebelumnya menyebabkan kematian 45% dari pasiennya. Cara tersebut segera dapat diterima dan dilakukan oleh ahli bedah yang lain. Penemuan tersebut merupakan hari penemuan teknik aseptik untuk mencegah infeksi. Sekarang ini berbagai macam senyawa kimia dan alat fisik lain dapt mengurangi mikroorganisma di ruang operasi, ruangan untuk bayi prematur dan ruangan tempat memasukkan obat ke dalam kontainer yang steril.

Thursday, August 05, 2010